JualProbiotik Nitrobacter. Telp. 087731375234. Lobster Air Tawar (LAT) atau Freshwater Crayfish merupakan komoditas perikanan yang harga jualnya cukup tinggi berkisar 150-250 ribu rupiah /kg. Udang ini dapat hidup di air tawar dan pembudidayaannya relatif mudah. Habitat asli Lobster Air Tawar adalah di sungai dan di rawa-rawa serta danau.
Katsini saye nk kongsi cara penjagaan lobster yang sedang bertelur. Ini cuma sedikit tips pemudahcara untuk memastikan anda mendapat anak benih yang maksima. Jangan terlalu kerap mengubah/mengganggu/melihat induk betina yang sedang bertelur. Ini sangat penting kerana, jika lobster betina rasa tertekan akibat gangguan. Ini menyebabkan
Dikutipdari Antara, 17 Juli 2019, Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Rina menyatakan, secara total dari 2015 hingga Juni 2019, pemerintah menggagalkan sebanyak 263 kasus penyelundupan benih lobster.. Jumlah benih lobster yang diselamatkan yaitu 9.825.677 ekor atau diperkirakan sekitar Rp 1,37 triliun.
Denganmengetahui kebiasaan ini, maka kita dapat merencanakan atau mendesain tempat pemeliharaan sedemikian rupa agar kemungkinan lolosnya kepiting yang dipelihara sekecil mungkin. Budidaya Kepiting Bertelur Kepiting yang baru saja dipanen dari tambak, dapat dibudidaya lebih lanjut untuk meningkatkan mutu kepiting betina tidak bertelur atau
Seranggabetina bertelur dalam posisi menggantung di dahan. Sekali bertelur jumlahnya 9-10 butir. Telur sebesar biji kacang tanah itu kulitnya bertekstur seperti melon. Telur itu dikubur. Setelah telur menetas, dari telur itu keluar nimfa berwarna hijau. Mereka mencari makan di siang hari. Warna nimfanya makin lama makin gelap.
Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. Tahukah Anda tentang Ciri, Karakteristik dan Morfologi, Reproduksi dan Daur Hidup Lobster? Lobster adalah salah satu hewan yang masuk kedalam jenis udang-udangan yang mempunyai kulit yang sangat keras. Lobster Ciri, Karakteristik dan Morfologi, Reproduksi dan Daur Hidup Hewan ini dapat ditemui pada hamparan pasir yang biasanya terdapat karang dengan kedalaman sekitar 5 hingga 100 meter. Lobster adalah hewan yang aktif dimalam hari atau nokturnal dan ia hewan yang melakukan proses pergantian kulit. Klasifikasi Lobster Berikut adalah klasifikasi lobster yang harus Anda ketahui Kingdom Animalia Filum Arthropoda Sub filum Invertebrata Class Crustacea Sub class Malacostraca Ordo Decapoda Famili Nephropidae Hewan ini memiliki ciri – ciri yang berbeda antara jantan dan betina, mereka bisa dibedakan setelah mereka berumur 2 bulan yang panjangnya sekitar 5 – 7 cm. Pada jantan pada dasar tangkai kaki ke 5 terdapat tonjolan dari kaki jalan di bawah mulut sedangkan pada betina terdapat lubang berbentuk bulat pada dasar kaki ke 3. Capit pada jantan memiliki ukuran 2 – 3 kali lebar buku pertama dan pada betina capitnya berukuran 1,5 kali buku kaki pertama. Warna kulit lobster jantan lebih cerah jika dibandingkan dengan warna sang betina. Warna pigmen tergantung dengan kandungan dasar pigmen, air hingga pakan. Karakteristik Lobster Pada Lobster air tawar siklus hidupnya di laksanakan di air tawar sedangkan lobster air laut di air laut. Ia memiliki sistem untuk mengerami telurnya hingga telur ini menetas. Ketahuilah bahwa Ia mengasuh benihnya mulai dari benih masih kuning telur hingga memiliki bentuk juvenil ukuran tertentu dan berumur yang telah ditentukan. Kaki beraktifitas akan semakin meningkat ketika mereka mengerami telur dan juga sedang mengasuh benih – benihnya. Hal ini dilakukan karena kebutuhan oksigen yang cukup tinggi sedangkan oksigen yang terlarut dalam air sedikit, sehingga mereka menggerakkan kaki mereka guna proses pembelahan inti sel atau mitosis hingga menjadi zigot di dalam telur bahkan saat penetasan telur bisa berjalan dengan baik. Gastrulisasi terjadi ketika proses pembentukan cangkang pada lobster air tawar terjadi yaitu ketika kalsium berasal dari air yang diserap, sumber pakan yang mereka, konsumsi hingga kalsium hasil kanibal akan ditampung, baru kemudian ditumpuk pada depan lambung bagian dalam, sehingga terbentuk lempengan bulat yang memiliki warna putih susu dan dikenal dengan sebutan gastrolith. Ketika proses molting selesai secara sempurna, gastrolth diserap akan kembali diserap sejalan dengan proses pembentukan cangkang yang baru baru kemudian proses pengerasan. Morfologi Lobster Untuk mengetahui lenih detail bentuk dan ciri, berikut ulasan morfologi Lobster selengkapnya 1. Kepala Kepala atau Cheplatorax lobters ditutupi oleh kulit tebal yang tersusun dari bahan kapur atau chitin dan rosturm yang merupakan benjolan pada bagian depan yang memanjang ke depan. Rostum tersebut berbentuk datar dan halus, bentuknya menyerupai kerucut yang memiliki 2 pasang duri. Hewan ini memiliki 5 pasang kaki depan yang berguna untuk berjalan, kaki kaki ini sangat kokoh dan kuat, mereka juga menggunakan untuk melindunginya dari para predator yang menyerang. 2. Badan Lobster memiliki badan atau abdomen yang dilindungi oleh kulit sangat keras karena kulit tersebut terdiri dari 5 lapis yang bertumpuk hingga pangkal ekor atau telson. Terdapat kaki yang memiliki struktur selaput tipis dan beruas halus di bawah bagian badannya. Kaki ini mereka gunakan untuk berenang dan juga meletakkan telur – telurnya yang akan di tetaskan hingga menetas bahkan menjadi benih lobster. 3. Ekor Lobster memiliki ekor atau telson yang terdiri dari 2 bagian yaitu ekor yang berbentuk seperti kipas dan berbentuk meruncing. Kedua ekor tersebut digunakan untuk berenang maju dan mundur serta bergerak secara cepat. Pada ekor tersebut terlapisi kulit yang tebal namun terlapisi kulit tipis juga serta terdapat garis pada ekornya. Pada umumnya memiliki warna abu – abu kehitaman, kecokelatan, keorangean dan kemuning – kuningan yang dapat dibudidayakan di air tawar dan laut. Sistem Reproduksi Lobster Secara umum Lobster apabila ingin bertelur dan melakukan perkawinan ia akan pergi keluar dari tempat tinggalnya dan menuju ke perairan yang lebih dalam. Reproduksi hewan ini dilakukan secara eksternal dimana dimulai setelah sang betina melakukan proses moulting. Prosesnya yakni Pada jantan meletakan cairan kental pada bagian kelamin betina. berjalannya waktu cairan tersebut akan mengeras yang membentuk seperti kantong sperma. Kemudian setelah proses tersebut terjadi secara perlahan sang betina akan mengeluarkan butir-butir telur yang memiliki bentuk cairan kental. Kemudian ia melekat pada kaki renangnya. Selanjutnya sang betina akan merobet kantong seperma tersebut dengan menggunakan kaki jalan ke lima capit semu. Dengan hal tersebut dilakukan maka terjadilah pembuahan. Daur Hidup Siklus Hidup Lobster Hewan lobster termasuk kedalam golongan hewan pengasuh keturuannya walaupun hanya sebentar saja. Sang betina yang sedang bertelur secara otomatis akan melindungi telurnya dengan cara meletakan butir telur pada bagian bawah badan sang betina, proses ini dilakukan hingga telur tersebut terjadi pembuahan dan menjadi larva. Setelah pengeluaran telur dan pembuahan selesai dilakukan maka ia akan bergerak menjauhi pantai ke daerah perairan yang banyak karang untuk melakukan proses penetasan. Jumlah telur yang bisa dihasilkan setiap satu ekor betina adalah 400ribu butir telur. Nah, telur tersebut menurut prosesnya akan menetas dan akan menjadi sebuah larva pelagis. Larva ini tentunya memiliki bentuk yang sangat berbeda dengan lobster dewasa. Pada larva stadium filosoma sebagai contoh memiliki bentuk yang sangat pipih layaknya daun sehingga larva jenis ini akan mudah terbawa oleh arus atau ombak. Selama pertumbuhan dan perkembangan dari telur menetas hingga dewasa dan berakhir dengan kematian lobster selalu mengalami pergantian kulit atau moulting. Pergantian kulit ini lebih sering terjadi pada masa stadia larva. Untuk tingkatan stadia ini dikelompokan menjadi 3 tingkatan yaitu “naupliosoma“, “filosoma“, dan “puerulus“. Pergantian larva pada setiap stadia ke stadia berikutnya selalu terjadi pergantian kulit yang di imbangi dengan pergantian bentuk terutama pada bagian bagian tertentu misalnya pada alat geraknya. Ketahuilah pada masa di stadia filosoma yaitu masa pergantian kulit yang terakhir, disini bentuknya sudah hampir menyerupai lobster dewasa walaupun dari segi kulitnya belum terjadi pengerasan karena belum mengandung zat kapur. Pertumbuhan selanjutnya ia juga masih mengalami pergantian kulit, nah dalam proses ini barulah terbentuk lobster muda yang memiliki kulit yang keras karena terdapat zat kapur didalamnya. sifatnya tentunya sudah menyerupai yang telah dewasa juvenile. Lama hidup dalam proses stadia larva tentunya berbeda beda untuk setiap jenis dari setiap habitatnya. Lobster yang hidup di daerah perairan tropis akan jauh lebih cepat dibandingkan lobster yang bhidup diperairan sub tropis. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai stadia dewasa membutuhkan 3 sampai 7 bulan di daerah perairan tropis. Distribusi Penyebaran Lobster Hewan ini hidup dikedalaman yang berbeda-beda tergantung dari jenis spesies dan lingkungan yang sesuai dengannnya. Ia dapat hidup baik dengan kedalaman 5 hingga 30 meter. Untuk jenis lobster beduri memiliki penyebaran yang lebih luas dibandingkan jenis lainnya yakni dari daerah temprate hingga daerah tropik. Ia hidup di daerah intertida l dan juga diperairan dalam. Tingkat keragaman didaerah tropika jauh lebih tinggi dibandingkan pada daerah sub-tropika, namun memiliki kelimpahan yang cukup rendah. Untuk lobster hijau ia hidup diperairan yang memiliki trumbu karang yang banyak pada kedalaman hingga beberapa meter. Lobster hijau ini banyak ditemukan diperairan barat Sumatera, Selatan Jawa, , Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Halmahera dan perairan Nuasa Tenggara Timur. Demikianlah pembahasan kita dalam kesempatan kali ini mengenai Lobster Ciri, Karakteristik dan Morfologi, Reproduksi dan Daur Hidup. Semoga bermanfaat. Baca Juga Jenis Udang Yang Bisa Dibudidayakan
Foto Getty Images/iStockphoto/onepony/Cara Budidaya Lobster Air Tawar bagi Pemula Jakarta - Lobster menjadi pembicaraan hangat menyusul ditangkapnya Menteri Kelautan dan Perikanan KKP Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi KPK. Edhy Prabowo ditangkap terkait ekspor benur atau benih hidup di laut, ada jenis lobster yang memiliki habitat di air tawar yang dikenal dengan nama Cheraz quadricarinatus. Jenis ini semakin booming di Indonesia karena punya nilai ekonomis yang ini merupakan jenis udang yang memiliki sifat toleran terhadap tempat tinggalnya. Menurut sebuah artikel yang dipublikasikan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar, Bogor Cheraz quadricarinatus berasal dari Australia, Papua Nugini, dan Papua. Namun kini, lobster air tawar telah banyak dibudidayakan di berbagai negara. Lobster jenis ini bahkan bisa hidup hampir di seluruh dunia termasuk Antartika dan Indonesia, lobster air tawar gencar dibudidayakan pada awal 2000-an. Habitat asli lobster air tawar yakni di rawa-rawa, sungai, dan danau air lobster air tawar baik untuk pembenihan atau pembesaran sangat gampang. Tidak seperti udang windu atau galah yang relatif lebih awam pun bisa melakukannya sendiri dalam skala usaha kecil maupun tropis Indonesia juga sangat mendukung usaha budidaya lobster air tawar. Negara lain di wilayah non tropis, terkendala faktor Cara Budidaya Lobster Air Tawar dilansir buku bertajuk Jurus Sukses Budi Daya Lobster Air Tawar oleh Cuncun Setiawan1. WadahWadah budidaya lobster air tawar cukup menggunakan akuarium atau kolam bak ini berbeda dengan udang galah yang pemeliharaannya membutuhkan teknik yang lebih rumit atau lahan yang lebih kolam untuk usaha skala kecil hanya seluas 1x1 meter atau 1x2 meter. Untuk skala besar luas kolam 4x5 meter atau 5x5 indukan untuk pembenihan skala kecil menggunakan perbandingan lima induk betina dan tiga induk untuk skala besar, perbandingan indukan yang digunakan adalah satu jantan dan tiga betina karena umumnya menggunakan teknik Tidak Mudah SakitLobster air tawar juga tidak mudah stres dan diserang penyakit. Asalkan kebutuhan pakan, kualitas air, dan kebutuhan oksigen yang terlarut dalam air terpenuhi dengan Bertelur BanyakIndonesia memiliki iklim tropis dua musim yang sangat mendukung untuk melakukan budidaya lobster air tawar sepanjang tahun tanpa demikian, potensi lobster air tawar yang umumnya bertelur empat kali dalam setahun bisa dimanfaatkan secara dengan di Queensland yang merupakan asal lobster jenis red claw. Wilayah Australia sebelah timur itu justru terpaksa puas hanya bisa membudidayakan lobster air tawar dua kali dalam Harga SelangitProspek bisnis lobster air tawar diperkirakan seperti ikan mas, lele, atau gurame. Nilai jual lobster ukuran konsumsi di tingkat konsumen end user, seperti pembeli eceran, rumah tangga, dan restoran, yakni Rp per tingkat pengumpul harga bisa lebih rendah, tergantung pada biaya transportasi. Misalnya di Bali harga mencapai Rp 190 ribu per pasar domestik, nilai jual lobster air tawar untuk pasar ekspor seperti ke Taiwan, cukup menggiurkan. Namun akibat keterbatasan pasokan, jarang petani lobster yang mampu petani lebih memilih memenuhi pasar lokal. Kebutuhan nasional bisa mencapai 6-8 juta ton per bulan dengan restoran sebagai penyerap utamanya.
- Crayfish/crawfish atau yang dikenal sebagai lobster air tawar merupakan salah satu jenis krustase yang memiliki ukuran dan bentuk tubuh hampir sama dengan lobster air air tawar Cherax Quadricarinatus merupakan salah satu genus yang masuk ke dalam kelompok udang air tawar Crustacea. Tubuh lobster dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kepala dada Chepalothoraks dan bagian badan Abdomen. Lobster air tawar tidak memiliki tulang dalam, namun seluruh tubuhnya terbungkus oleh cangkang. Kaki gerak pada thoraks mencakup mata, antenna, antenula, mulut, dan lima pasang kaki jenis ini memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan lobster laut, yakni sudah dapat dibudidayakan dan teknik budidayanya lebih mudah daripada udang galah dan udang windu. Dikutip dari situs UGM, budidaya lobster air tawar memiliki prospek yang tinggi karena merupakan komoditas yang jarang dibudayakan. Cara pembudidayaan lobster air tawar juga relatif mudah bagi pemula air tawar dapat dipanen dengan berbagai macam ukuran untuk memenuhi kebutuhan pasar dengan harga berkisar antara – per kilogram. Sedangkan, untuk lobster budidaya dapat dijual baik dalam keadaan masih hidup maupun sudah diolah sesuai permintaan Budidaya Lobster Air Tawar Mengutip artikel "Teknik Budidaya Lobster Cherax Quadricarinatus Air Tawar di Balai Budidaya Air Tawar BBAT Tatelu" di Jurnal Budidaya Perairan Vol. 1, No. 1, 2013, berikut langkah-langkah budidaya lobster air tawar dari tahap awal hingga pemanenan benih. 1. Persiapan alat Bak pemijahan berukuran 6m x 1m x 4m Akuarium pengeraman dan penetasan telur berukuran 80cm x 40cm x 40cm Bak pemeliharaan benih berukuran 2m x 1m x 1m Selang Batu aerator Daun kelapa Pipa paralon berukuran ¾ inci Ember/baskom plastik Cyberscan water prooff D series 3. 2. Persiapan Bahan 225 ekor Induk lobster air tawar betina 53 ekor induk lobster air tawar jantan ekor benih per bak Pakan udang Garam dapur. 3. Persiapan Lahan Budidaya Bersihkan wadah pemijahan dengan mencuci dan keringkan wadah ± 2 hari Membuat saluran air menggunakan pipa paralon PVC ¾ inci Memasang shelter berupa pila paralon dan daun kelapa, serta aerasi di setiap sudut kolam/wadah. 4. Menyeleksi Indukan Lobster Air TawarDengan menyeleksi indukan lobster air tawar yang baik, proses budidaya akan lebih maksimal. Berikut merupakan ciri-ciri indukan lobster air tawar yang baik untuk budidaya Ciri-ciri indukan Lobster air tawar yang siap dipijahkan yaitu berusia minimal 6 bulan, memiliki panjang minimal 10 cm, dan memiliki bentuk tubuh indukan betina dan indukan jantan yang ideal. Ciri-ciri indukan betina lobster air tawar yang baik yaitu kepala berukuran lebihh kecil daripada ukuran badan, memiliki berat rata-rata 64,73 gram, berusia minimal 4-7 bulan, dan memiliki alat kelamin normal yang berupa lubang pada pangkal kaki ketiga dari bawah untuk mengeluarkan telur. Ciri-ciri indukan jantan lobster air tawar yang baik yaitu memiliki kepala lebih besar daripada badan, berat lobster antara 62,79 gram, terdapat garis merah di capitnya, berusia 4-7 bulan, dan terdapat bercak merah pada capit sebelah luarnya yang menandakan bahwa lobster telah matang gonad atau siap kawin. 5. Pemijahan Induk Melakukan pemijahan induk secara masal dengan perbandingan 15 satu jantan berbanding lima betina Induk lobster yang lolos seleksi ditebar dalam kolam pemijahan berukuran 6m x1m x 4m Waktu pemijahan selama 2 minggu Setelah pemijahan berakhir, tahap selanjutnya yaitu pemanenan atau mengangkat induk yang bertelur Pemanenan induk bertelur sebaiknya dilakukan di pagi hari jam – WIB supaya lobster tidak stres. 6. Pengeraman dan Penetasan Telur Pengeraman telur lobster air tawar dilakukan secara individu di akuarium pengeraman berukuran 60xcm 40cm x40cm Induk bertelur dipindahkan dengan cara diangkat secara bersamaan dengan tempat persembunyiannya pipa paralon Lakukan dengan hati-hati supaya tidak mengganggu induk tersebut Pengeraman berlangsung 40- 47 hari sejak bertelur hingga penetasan 7. Pemeliharaan benih dan pemberian pakan Pemeliharaan dilakukan di bak beton berukuran 2 x 1 x 1 m² dengan benih berjumlah 6000 ekor/bak Pakan yang diberikan berupa pelet udang dengan dosis 3% dari berat biomassa Lakukan pemberian pakan pada benih sebanyak 2 kali sehari Setelah berusia 1 minggu, beri pakan berupa cacing sutera segar dan daphina beku yang mengandung sumber protein dan lemak hewani Berikan juga tepung, kacang-kacangan untuk memenuhi kebutuhan protein dan karbohidrat yang berasal dari sumber nabati. 8. Pengukuran Kualitas Air Pengukuran kualitas air dilihat dari suhu, pH, dan DO Lobster air tawar dapat tumbuh dan hidup secara optimal pada suhu 26-30ºC Pada habitat aslinya lobster air tawar hidup pada pH berkisar 6,7-7,8. Kemudian, lobster air tawar akan tumbuh dengan optimal pada oksigen terlarut DO berkisar > 3 – 5 mg/l. Lakukan pemeriksaan kualitas air sekali dalam seminggu. 9. Pencegahan Hama dan Penyakit Pasang saringan di tiap saluran air Untuk pencegahan hama, lakukan perendaman induk dalam garam dapur 10 gram yang telah dilarutkan Langkah di atas dilakukan sebelum induk dipijahkan. 10. Pemanenan BenihPanen dilakukan setelah benih lobster berumur 4 minggu sejak menetas. Pemanenan benih sebaiknya dilakukan pada pagi hari supaya lobster tidak stres. - Sosial Budaya Kontributor Yunita DewiPenulis Yunita DewiEditor Addi M Idhom
6 menit membaca Cara budidaya lobster di air tawar maupun di air laut menarik untuk diketahui. Nilai jual lobster yang selalu tinggi hingga jutaan rupiah bisa membawa keuntungan besar. Simak penjelasan cara budidayanya berikut ini. Lobster adalah hewan dari kelompok crustacean berukuran besar dan bercapit. Habitatnya ada di air tawar dan air laut, tergantung dengan jenisnya. Hewan dengan nama ilmiah Nephropidae ini biasa dikonsumsi sebagai makanan laut seafood dengan cita rasa gurih, sedikit asin dan manis. Karakter lobster yang unik adalah memiliki pertumbuhan yang lambat, rentan terhadap penyakit dan membutuhkan makan yang banyak. Tak heran jika cara budidaya lobster air tawar maupun air laut sulit dilakukan. Harga Mahal, Permintaan Ekspor Lobster Tinggi Karena sebagian besar jumlah lobster tumbuh dengan alami, maka jumlahnya yang terbatas membuatnya memiliki harga yang mahal. Dengan tingkat permintaan pasar yang tinggi di seluruh dunia, mulai dari daratan Amerika, Eropa, hingga negara Asia lainnya, lobster dijadikan komoditi ekspor oleh negara-negara yang memilikinya. Lobster dari negara-negara tropis seperti Indonesia dihargai sangat mahal di luar negeri. Dilansir dari yang mengutip laporan resmi Badan Pangan Dunia FAO,harga lobster dari negara tropis dihargai USD36 atau sekitar Saat sudah diolah menjadi menu restoran, harga lobster ditaksir mencapai USD45 atau sekitar per 0,5 kg. Namun, harga lobster air laut konon lebih mahal, karena rasanya yang lebih gurih dan ukurannya yang bisa lebih besar daripada lobster air tawar. Di Indonesia, metode penangkapan lobster yang banyak dilakukan adalah dengan menangkapnya sendiri di habitat lobster yang biasanya bersembunyi di area karang besar di pinggir laut. Para nelayan kemudian mendistribusikan lobster hingga akhirnya diekspor ke berbagai negara. Namun, cara budidaya lobster sebenarnya masih mungkin dilakukan. Dalam artikel ini, cara budidaya lobster air tawar dan laut akan dibahas selengkapnya. Baca Juga Budidaya Ternak Ikan Salmon Berpeluang Besar, Ini Caranya! Cara Budidaya Lobster Air Tawar dan Laut Terdapat cara budidaya lobster air tawar dan laut yang perlu kamu ketahui terlebih dulu. Pada cara budidaya lobster air tawar, perolehan benur bisa didapat dengan mengawinkan indukan. Sedangkan pada cara budidaya lobster air laut, benur dibeli dari penjual benur khusus. Sebab, mengawinkan indukan lobster air laut lebih sulit dilakukan. Berikut ini penjelasan cara budidaya lobster selengkapnya. 1. Mendapatkan Benur Lobster air tawar Langkah awal dari cara budidaya lobster air tawar dan laut adalah dengan mendapatkan benur atau bibit. Untuk budidaya lobster air tawar, langkah pertama adalah memilih indukan berkualitas berusia antara 4 bulan sampai 7 bulan. Induk jantan dan betina lobster dewasa yang siap kawin ditandai dengan adanya bercak merah pada capitnya. Pastikan indukan memiliki kepala yang lebih besar daripada badannya, dengan bobot antara 62 gram sampai 65 gram. Proses pengawinan dilakukan di dalam sebuah bak berisi pipa paralon berdiameter 2 inchi dan panjang 20 cm sebagai tempat persembunyian lobster. Besar bak disesuaikan dengan jumlah indukan. Kamu bisa meletakkan maksimal 25 pasang indukan per meter persegi. Di dalam bak, tebar suplemen organik cair, misalnya GDM. Biarkan selama 2 minggu sampai 3 minggu, sampai perjadi perkawinan dan induk betina bertelur. Lobster air laut Untuk cara budidaya lobster air laut, disarankan untuk membeli benur dengan berat rata-rata 4 gram, atau antara 10 gram sampai 30 gram. Semakin besar ukuran benur, maka akan lebih cepat panen. Benur lobster laut bisa didapatkan di koperasi perikanan atau nelayan yang menangkap benur secara langsung. 2. Memelihara Benur Lobster air tawar Setelah diketahui ada indukan betina yang bertelur, maka pisahkan indukan betina ke ruangan lain dalam satu bak yang sama seperti saat pengawinan untuk dapat mengerami telur-telur tersebut. Proses pengeraman sekitar 3 minggu sampai 5 minggu sampai akhirnya benur akan terlepas dari tubuh induk betina. Pisahkan benur yang baru menetas ke dalam bak khusus yang sudah diberikan cairan suplemen, kemudian berikan pakan 2 kali sehari dengan cacing sutera atau pelet udang. Lobster air laut Sedangkan pada cara budidaya lobster air laut, tidak ada tahap pemeliharaan benur karena benur akan langsung ditebar dengan cara khusus. 3. Menyiapkan Bak atau Kolam Budidaya Lobster air tawar Bak atau kolam lobster air tawar yang biasa digunakan ada dua jenis, yakni kolam terpal dan kolam tembok atau semen. Ukurannya sekitar 5×4 meter, dilengkapi dengan pipa paralon di dalamnya untuk tempat bersembunyi lobster. Kolam terpal maupun kolam semen harus sama-sama dibebaskan dari kandungan berbahaya dengan melakukan perendaman dengan cairan suplemen organik. Setelah kolam diganti dengan air yang baru dan cairan suplemen organik, biarkan selama seminggu untuk memunculkan organisme alami di dalam kolam. Selanjutnya, kamu siap menebar benur lobster. Nantinya, kolam harus diganti airnya serta pipa paralon dibersihkan setiap 2 sampai 3 hari sekali. Berikut syarat ideal kolam lobster air tawar. Suhu air kolam 24-31 derajat CelciusTingkat keasaman pH 6-8Kandungan amoniak maksimal 1,2 ppmTingkat kekeruhan air 30-40 cmKedalaman air kolam 25-30 cm dengan kepadatan 20-50 ekor per meter persegi. Lobster air laut Pada cara budidaya lobster air laut, kolam dibuat di pinggiran laut yang jauh dari keramaian seperti dermaga. Gunakan keramba untuk membentuk kolam dengan jala ukuran besar namun lubangnya kecil. Sehingga benur lobster tidak akan kabur. Pasangkan tempat persembunyian betupa bambu atau rumput laut yang diletakkan di dalam kolam. Berikut kriteria ideal kolam lobster air laut. Suhu air kolam berkisar 28-39 derajat CelsiusTingkat salinitas ait berkisar 28-35 pptTingkat keasaman pH 7-8 Baca Juga Jenis-jenis Tanaman yang Mudah Dicangkok Beserta Cara Mencangkoknya 4. Menebarkan Benur ke Kolam Pembesaran Lobster air tawar Setelah kolam siap, cara budidaya lobster selanjutnya adalah menebarkan benur ke kolam pembesaran. Pada lobster air tawar, pastikan kolam pembesaran sudah dibersihkan dari zat kimia kolam, kemudian diisi air dan cairan suplemen yang dibiarkan selama seminggu. Pastikan jumlah pipa paralon sebagai tempat bersembunyi lobster mencukupi. Apungkan benur lobster terlebih dulu selama 15-30 menit, sebagai proses adaptasi dengan kolam pembesaran. Setelah itu, tebar benur dengan melepaskannya secara merata. Lobster air laut Untuk menebarkan benur lobster air laut, pastikan dilakukan dipagi atau sore hari saat suhu udara sedang tidak terlalu panas. Letakkan maksimal 50 ekor benur dalam satu kolam. Jumlah ini terbilang sedikit, sebab untuk mengantisipasi terjadinya kanibalisme antara satu lobster dengan yang lainnya. Apungkan benur di permukaan kolam terlebih dulu selama 30 menit, agar benur dapat beradaptasi dengan air kolam. Baru kemudian secara perlahan ditebarkan ke dalam kolam. 5. Memelihara Lobster Lobster air tawar Perawatan lobster air tawar yang terpenting adalah dengan menjaga kebersian kolam. Lakukan pergantian air dan pembersihan pipa paralon secara rutin 2-3 hari sekali. Kamudian berikan cairan suplemen 10 hari sekali dengan kadar 6 ml per meter persegi. Berikan pakan yang bagus seperti cacing cutera, cacing beku, atau pelet lobster dengan jumlah 3 persen dari berat lobster. Kadar pemberian pakan yakni 25 persen di pagi hari, dan 75 persen di sore hari. Lobster air laut Sedangkan pemeliharaan lobster air laut cukup sederhana, yakni dengan pemberian pakan yang tepat. Jenis pakan yang bisa diberikan antara lain daging ikan rucah, bekicot, siput, atau tiram yang sudah dicincang. Pemberian pakan dilakukan pada pagi dan sore hari, dengan jumlah secukupnya saja. Jangan sampai pakan tersisa di dalam kolam, sebab membuat kolam kotor dan berisiko meracuni lobster di dalam kolam. 6. Proses Panen Lobster air tawar Setelah dibudidayakan selama 6-8 bulan, maka lobster air tawar siap panen dengan syarat memiliki bobot di atas 100gram. Lobster air laut Sedangkan untuk lobster air laut, proses panen dilakukan setelah lobster berusia 6-10 bulan dengan bobot 120-200 gram. Untuk memanen lobster air tawar maupun laut, pastikan kamu menggunakan sarung tangan untuk melindungi dari serangan capit tajam. Pilih lobster berkualitas dengan ukuran besar. Jika ada lobster yang dirasa kecil yang masih ingin kamu besarkan, maka letakkan kembali ke kolamnya. Lobster dijual sebaiknya dalam keadaan hidup hingga sampai ke pasar. Sebab harga lobster hidup yang segar tentu akan sangat mahal dan menguntungkan. Manfaatkan KTA untuk Modal Usaha Itulah penjelasan mengenai cara budidaya lobster yang bisa kamu coba. Jangan ragu memulai usaha, selama kamu sudah melakukan riset pasar dan pembelajaran lainnya. Modal usaha bisa didapatkan dengan mengajukan Kredit Tanpa Agunan KTA yang tersedia di Ada beberapa pilihan KTA terbaik dengan cicilan ringan, dan pastinya tak membutuhkan jaminan aset apapun. Proses pengajuan KTA di dijamin mudah dan cepat, karena dilakukan secara online. Penggunaan dana pinjaman KTA juga bisa untuk apa saja, termasuk untuk tambahan modal usaha. Segera cek perbandingan dan ajukan KTA sekarang juga melalui Lebih seperti ini
cara mengetahui lobster bertelur