3 Cara Melukis Sudut 45° (perhatikan Gambar berikut ini) Melukis sudut 45° Diketahui garis g yang melalui titik A. Kemudian dari A dibuat sudut 45°. a) Buatlah sudut 90°. b) Dari titik C dan D buatlah busur dengan jari-jari yang sama dan kedua busur berpotongan di F. c) Tariklah garis dari titik A lewat F sehingga ∠FAC = 45°. JikaAnda memiliki daftar derajat di Kolom A dan ingin yang setara dalam radian di Kolom B: 1. Ketik sel B2:= RADIANS (A2), lihat tangkapan layar: 2. Kemudian tekan Memasukkan pada keyboard, dan seret isian tangan B2 ke ujung B5, lihat tangkapan layar:. Sebaliknya, jika Anda memiliki radian di Kolom A, Anda ingin mengonversi nilai di Kolom A menjadi derajat di Kolom B, Anda harus MembuatGaris dengan Sudut Tertentu dengan Tombol Shift + @ 1. Buatlah garis menggunakan perintah Line lalu klik untuk membuat titik awal lalu tarik dan jangan klik lagi. (jangan dulu tentukan titik kedua dari garis tersebut) 2. Tekan tombol Shift + @ lalu masukan nilai panjang dari garis tersebut, misalnya 400 cm (jangan dulu tekan enter) Denganbusur derajat, saya menemukan sudut 45 ° dan menggambar dua garis. Mereka akan berpotongan di beberapa titik dan menciptakan bentuk dasar paviliun berlian. Nilai 45 ° dianggap sebagai sudut paviliun ideal — ini memberikan kinerja cahaya terbaik, tetapi ada banyak contoh yang tidak sesuai dengan standar (varian dalam atau dangkal CaraMenggambar Garis Dengan Sudut Dan Panjang Tertentu Pada Command prompt ketikkan line atau l, kemudian enter. (l > enter) (misalnya 45 derajat), kemudian ketikkan panjang tertentu (misalnya 30), kemudian enter. Untuk lebih jelas lihat gambar dibawah ini. (arahkan kursor kebagian kanan atas sampai terbentuk sudut 45 derajat > ketikkan 30 Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. Untuk melukis sudut kita menggunakan jangka dan penggaris, sedangkan busur derajat digunakan untuk mengukur atau menggambar sudut. Cara Melukis Sudut 90 derajat Melukis Sudut 90 Untuk melukis ∠ ABC yang besarnya 90, terlebih dahulu buatlah garis AB dan jadikan titik B sebagai titik sudutnya. Langkah menggambar ∠ ABC yang besarnya 90 Dengan titik B sebagai pusat dan jari-jarinya BA. Buatlah busur lingkaran dengan melalui titik A dan memotong perpanjangan AB di titik Bꞌ. gambar Dengan titik A dan Bꞌ sebagai pusat dan panjang jari-jarinya lebih dari BA, buatlah busur lingkaran yang saling berpotongan Hubungkan titik B dan C maka besar ∠ ABC = 90. Cara Melukis Sudut 45 derajat Melukis Sudut 45 Untuk melukis sudut 45, lukislah lebih dahulu sudut 90, kemudian lukislah garis bagi sudut itu sehingga sudut yang besarnya 900 terbagi menjadi dua bagian yang sama. Cara Melukis Sudut 60 derajat Untuk melukis ∠BAC atau ∠CAB yang besarnya 60, perhatikan urutan lukisan berikut ini. Melukis Sudut 60 Langkah-langkah untuk melukis sudut 60 adalah Buat busur lingkaran dengan pusat A dan jari-jari AB gambar Dengan pusat B dan panjang jari-jari tetap sama, buatlah busur lingkaran sehingga busur tadi berpotongan di titik C gambar Hubungan titik A dengan C, maka besar ∠BAC = 60. Cara Melukis Sudut 30 derajat Melukis Sudut 30 Untuk melukis sudut 30, lukislah terlebih dahulu sudut 60, kemudian lukislah garis bagi sudut itu sehingga sudut yang besarnya 60 terbagi menjadi dua bagian yang sama. Cara Melukis Sudut 150 derajat Untuk melukis ∠ABC = 150, lukislah terlebih dahulu sudut 90, kemudian ditambah dengan sudut 600. Salah satu kaki sudut 90 menjadi salah satu kaki sudut 60. Langkah-langkah untuk melukis sudut 1500 adalah. Cara Melukis Sudut 180 derajat Untuk melukis ∠PQR = 180, lukislah terlebih dahulu sudut 90, kemudian ditambah dengan sudut 90 yang salah satu sudutnya berimpit dengan salah satu kaki sudut 90 yang telah dilukis. Berikut langkah-langkah dalam gambar Melukis Sudut 180 Cara Melukis Sudut 75 derajat Sudut 75 = sudut 45 + sudut 30 Sudut 75 = 1/2 sudut 90 + 1/2 sudut 60 Untuk melukis sudut 75, lukislah lebih dahulu 90, kemudian ditambah sudut 60, yang salah satu kaki sudutnya berimpit dengan salah satu kaki sudut 90. Kemudian dari masing-masing sudut tersebut dibagi menjadi dua sama besar, sehingga terjadi sudut 45 dan sudut 30. Langkah- langkah melukis sudut 75 - Sumber dari kajianpustakacom Untuk melukis sudut dapat menggunakan jangka dan penggaris sebagai alat bantu. Kedua alat tersebut digunakan untuk membuat dan mengukur besar sudut yang akan dibuat. Pada tulisan ini hanya akan membahasa mengenai melukis sudut-sudut istimewa yaitu sudut 90°, 60°, 45°, dan 30° dan cara membagi sudut menjadi dua bagian sama besar. Dalam tulisan ini ada sudut-sudut istimewa yaitu, 30°, 45°, 60°, dan 90°. Dikatakan sudut-sudut istimewa karena nilai fungsi trigonometrinya bisa diperoleh melalui perhitungan sederhana. Berikut ini penjelasan dan contoh melukis sudut istimewa dan membagi sudut menjadi dua bagian sama besar. a. Melukis Sudut 90° Untuk melukis sudut 90°, ikutilah langkah-langkah pada gambar berikut ini berikut ini Buatlah sebarang ruas garis AB Dengan titik B sebagai titik pusat dan jari-jari BA atau kurang dari BA, Buatlah busur lingkaran melalui titik A dan memotong perpanjangan AB di titik B’ Dengan titik A dan B’ sebagai pusat dan jarijarinya lebih besar dari BA, buatlah busur lingkaran sehingga berpotongan di titik C Hubungkan titik B dan C. Maka besar sudut ABC adalah 90°. b. Melukis Sudut 60° Untuk melukis sudut 60°, ikutilah langkah-langkah pada gambar berikut ini berikut ini Buatlah sebarang ruas garis AB Buatlah busur lingkaran dengan pusat A dan jari-jari AB Dengan pusat B dan jari-jarinya AB, kemudian buatlah busur lingkaran sehingga busur tadi berpotongan di titik C Hubungkan titik A dan C. Maka m∠BAC = 60° c. Melukis Sudut 45° Untuk melukis sudut 45°, ikutilah langkah-langkah pada gambar berikut ini Buat dua garis saling tegak lurus DB tegak lurus AC Buat busur lingkaran dengan menggunakan jangka dari titik A yang memotong AC di titik P dan memotong AB di titik Q Buat busur lingkaran dari titik P dan dari titik Q dengan jari-jari yang sama, sehingga berpotongan di titik R Tarik garis dari titik A ke titik R Garis AR membagi sudut BAC menjadi dua bagian yang sama besar. sudut CAR = sudut BAR = ½ x 90° = 45° d. Melukis Sudut 30° Untuk melukis sudut 45°, ikutilah langkah-langkah pada gambar berikut ini Lukis sudut BAC = 60° Buat busur lingkaran dengan menggunakan jangka dari titik A yang memotong AC di titik P dan memotong AB di titik Q Buat busur lingkaran dari titik P dan dari titik Q dengan jari-jari yang sama, sehingga berpotongan di titik R Tarik garis dari titik A ke titik R Garis AR membagi sudut BAC menjadi dua bagian yang sama besar CAR = sudut BAR = ½ x 60° = 30° e. Membagi Sudut Menjadi Dua Sama Besar Misalkan kita akan membagi ∠PQR seperti pada Gambar berikut menjadi dua sama besar. Ikutilah langkah-langkah pada tabel berikut ini Buatlah busur lingkaran dengan pusat titik Q sehingga memotong sinar garis QP di titik A dan memotong sinar garis QR di titik B. Dengan jari-jari yang sama, masing-masing buatlah busur lingkaran dengan pusat titik A dan B, sehingga kedua busur berpotongan di titik C. Hubungkan titik Q dan C. Sehingga terbentuk ∠PQC dan ∠RQC. ∠PQC dan ∠RQC membagi ∠PQR menjadi dua sama besar. Dengan demikian mPQC = m∠RQC Ayo Kita Berlatih 1. Lukislah sudut yang besarnya sama seperti pada gambar berikut. 2. Bagilah setiap sudut pada soal nomor 1 menjadi dua sama besar. 3. Lukislah sudut PQR yang besarnya 100°. Kemudian, dengan langkahlangkah membagi sudut menjadi dua sama besar, lukislah sudut yang besarnya 50°. 4. Lukislah sebarang ∠A yang merupakan sudut lancip dan kemudian lukislah ∠Y yang sama ukuran dengan ∠A tersebut dengan menggunakan jangka dan penggaris! Lukislah setiap langkahnya 5. Lukislah sudut-sudut berikut ini. Kemudian, bagilah menjadi dua sama besar. a. 130° b. 180° c. 220° d. 270° Apabila sebuah objek atau benda diletakkan di depan sebuah cermin datar, maka pada cermin tersebut akan terbentuk sebuah bayangan yang bersifat tegak, maya, sama besar, saling berhadapan, serta jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin. Lalu apa yang akan terjadi jika sebuah objek diletakkan di antara dua cermin datar yang disusun membentuk sudut tertentu? Coba kalian amati gambar di bawah ini. Pada gambar di atas, sebuah objek yang diletakkan di antara dua cermin datar yang membentuk sudut 120° akan terbentuk 2 buah bayangan, pada cermin yang membentuk sudut 72° akan terbentuk 4 buah bayangan, sedangkan pada cermin yang membentuk sudut 50° hampir terbentuk 6 bayangan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin kecil sudut apit antara dua cermin maka jumlah bayangan yang dihasilkan akan semakin banyak. Secara matematis, rumus untuk menentukan jumlah bayangan pada dua cermin datar adalah sebagai berikut. Keterangan n = jumlah bayangan θ = sudut apit kedua cermin Lalu tahukah kalian bagaimana cara menggambarkan proses pembentukan bayangan benda yang diletakkan di antara 2 cermin datar yang membentuk sudut tertentu? Nah, pada kesempatan kali ini kita akan belajar mengenai cara mudah melukiskan pembentukan bayangan benda yang diletakkan di antara dua cermin datar dengan sudut apit tertentu. Silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini dan selamat belajar. Cara Melukis Pembentukan Bayangan Konsep yang akan kita gunakan untuk melukiskan pembentukan bayangan pada dua cermin datar yang disusun membentuk sudut tertentu adalah menggunakan Hukum Snellius pada pemantulan cahaya. Masih ingatkah kalian dengan Hukum tersebut? Jika lupa, mari kita ingat kembali. Bunyi 3 Hukum Snellius adalah sebagai berikut. 1 Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. 2 Sudut datang sama dengan sudut pantul. Secara matematis, persamaan sudut datang dan sudut pantul dituliskan dalam bentuk rumus berikut. 3 Sinar datang tegak lurus cermin akan dipantulkan kembali. Kita cukup menggunakan Hukum Snellius yang ke-3 saja dalam menggambarkan pembentukan bayangan pada dua cermin datar, supaya lebih mudah dan sederhana. Dari bunyi Hukum Snellius yang ketiga tersebut menyatakan bahwa sinar datang tegak lurus cermin akan dipantulkan kembali. Hal ini mengindikasikan kepada kita bahwa Jarak bayangan ke cermin = jarak benda ke cermin s = s’ Berangkat dari konsep tersebut, maka kita dapat melukiskan pembentukan bayangan pada dua cermin datar yang mengapit sudut. Misalkan sebuah objek titik terletak di antara dua cermin datar yang membentuk sudut 45°. Maka langkah-langkah menggambar bayangan yang terbentuk adalah sebagai berikut. Langkah 1, gambarkan perpanjangan cermin I dan cermin II dalam bentuk garis putus-putus. Kemudian, tentukan jarak objek ke permukaan cermin I dan cermin II. Jarak tersebut merupakan sinar datang yang tegak lurus menuju cermin dari objek seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut ini. Langkah 2, lukislah bayangan objek pada cermin I dan cermin II dengan ketentuan bahwa jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini. Langkah 3, gambarkan bayangan dari bayangan 1 pada cermin II dan bayangan dari bayangan 2 pada cermin I. Jarak bayangan kedua ini harus sama dengan jarak bayangan pertama pada cermin yang bersangkutan seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini. Langkah 4, lukislah bayangan dari bayangan 1’ pada cermin I dan bayangan dari bayangan 2’ pada cermin II. Sama seperti langkah sebelumnya, garis harus tegak lurus cermin dan jarak bayangan-bayangan ke cermin juga harus sama seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut. Langkah 5, kemudian gambarkan bayangan dari bayangan 1’’ pada cermin II dan bayangan dari bayangan 2’’ pada cermin I. Kedua bayangan tersebut akan bertemu pada satu titik yang sama seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut ini. Bayangan 1’’2’’ adalah bayangan terakhir yang tebentuk karena sudah tidak bisa lagi dipantulkan oleh cermin I maupun cermin II. Dengan demikian, jumlah bayangan yang terbentuk pada dua cermin datar yang disusun membentuk sudut 45° adalah 7 buah bayangan. Hal ini sesuai dengan rumus di atas. bayangan-bayangan yang terbentuk tersebut adalah sebagai berikut. 1 Bayangan 1 adalah bayangan dari objek yang dibentuk oleh cermin I, di mana jarak bayangan 1 ke cermin I sama dengan jarak objek ke cermin 1. 2 bayangan 2 adalah bayangan dari objek yang dibentuk oleh cermin II. 3 bayangan 1’ adalah bayangan dari bayangan 1 yang dibentuk oleh cermin II. 4 bayangan 2’ adalah bayangan dari bayangan 2 yang dibentuk oleh cermin I. 5 bayangan 1’’ adalah bayangan dari bayangan 1’ yang dibentuk oleh cermin I. 6 bayangan 2’’ adalah bayangan dari bayangan 2’ yang dibentuk oleh cermin II. 7 bayangan 1’’2’’ adalah bayangan dari bayangan 1’’ yang dibentuk oleh cermin II atau bayangan dari bayangan 2’’ yang dibentuk oleh cermin I.

cara menggambar sudut 45 derajat